Kisah ini dimulai ketika aku kembali menginjakkan kakiku di Jakarta -untuk menetap karena pekerjaan yang memanggil. Kejadian ini seperti mengulang cerita sepuluh tahun yang lalu. Hijrah dari Aceh ke Jakarta, untuk alasan yang sama - bekerja.
Tak ada banyak perubahan di Jakarta, kecuali jalur busway, halte busway dan beberapa jalan layang, juga apartemen-apartemen dan tentu saja mal-mal. Kereta-kerata masih saja sesak, kemacetan membayangi tiap perjalanan, kemiskinan berseliweran di depan-depan mal-mal mewah dan juga terpajang di gang-gang sempit di balik apartemen-apartemen yang tumbuh dengan cepatnya.
Aku ? Tentu saja ada yang berubah - seorang isteri dan ibu dari dua anak laki-laki.
No comments:
Post a Comment